Bagaimana Pengusaha Menetapkan Harga dan Mengembangkan Produk?

 

Dalam bisnis, pengusaha sering bertanya-tanya, “Bagaimana cara kita menetapkan harga agar tetap untung sekaligus laris manis?” Kemudia survei dilakukan, melihat berapa pesaing menetapkan harga pada produk serupa, apa kelebihan dan kekurangan mereka, lalu pengusaha ini mencoba menerapkan harga terbaik menurut versinya.

Apakah cara ini salah? Ingat, prinsip pertama dalam bisnis adalah tidak ada yang benar-benar salah sampai seseorang mencobanya kemudian gagal. Masalahnya, bisa jadi satu metode bekerja dengan baik pada seseorang, lalu gagal ketika metode yang sama dipakai oleh orang lain, dan ini adalah dinamika yang wajar terjadi dalam bisnis. Sekaligus sebab yang menguatkan stigma bahwa bisnis adalah bagian dari seni. Sesuatu yang perlu dipelajari secara langsung untuk menghasilkan instrumen, bersifat unik dan setiap orang berhak menciptakan melodinya sendiri.

Ada yang menawarkan promo, ada yang membayar influencer, menawarkan bonus, atau fasilitas tambahan yang sekiranya menarik pelanggan. Hal paling penting saat sebuah bisnis dimulai adalah mengenalkan produk pada sebanyak mungkin calon pelanggan. Namun sebelum itu, pengusaha harus yakin memang produk yang ingin ditawarkannya dibutuhkan oleh calon pelanggan. Artinya, ada pasar yang “sanggup” menerima produk tersebut. Jika sementara tidak “tampak” di mana atau siapa “pasar”nya, seorang pengusaha harus kreatif dan mampu menciptakan “pasar” tersebut.

Produk Baru atau Produk Lama?

Pola pemasaran produk baru dan produk lama memiliki karakteristik berbeda. Untuk produk baru, calon pelanggan belum memiliki data pengguna sebelumnya. Apakah produk itu memiliki kualitas baik, aman digunakan, manfaatnya sesuai dengan iklan, dan sebagainya. Sementara untuk memasarkan produk lama, pengusaha perlu berhati-hati karena calon pelanggan sudah memiliki data tentang kualitas produk tersebut.

Sisi positifnya, untuk produk baru pengusaha bisa “membangun image” calon pelanggan dari awal (terlepas berhasil/gagal yang di kemudian hari). Sementara untuk produk lama, pengusaha bisa melakukan re-branding produk dengan tampilan, tagline, atau hal lain yang dapat menarik dan meningkatkan minat pelanggan sehingga mau membeli lagi dan yang belum pernah mencoba jadi mau mencoba.

Siklus Produk

Setiap produk memiliki siklus atau daur hidup dalam proses pemasarannya, secara singkat dapat dijelaskan dalam beberapa poin berikut:

source: umkmindonesia.id

Perkenalan è 

Produk melakukan “uji coba” masuk pasar, biasanya ditawarkan dengan adanya hadiah, potongan harga, dan dipasarkan melalui outlet terpilih yang diperkirakan pangsa pasarnya mampu menerima produk tersebut. Misal untuk produk kemasan sachet dipasarkan pertama kali melalui agen di pasar tradisional, agar dengan mudah masuk ke warung-warung kecil di pemukiman padat penduduk. Sementara untuk produk premium dipasarkan pertama kali lewat supermarket atau mall yang terkenal ramai pengunjung.

Pertumbuhan è 

Setelah melalui tahap perkenalan, sebuah produk mulai dikenal luas dan mengalami pertumbuhan angka penjualan jika respon pasar mampu menerima dengan baik produk ini. Perlahan tapi pasti ada kepuasan pelanggan yang ingin dicicipi oleh calon pelanggan lain, atau pembelian ulang oleh pelanggan pertama setelah merasakan keuntungan dari produk. Hasil penjualan produk akan terus meningkat jika mendapat dukungan pasar, kan?

Kedewasaan 

Seperti halnya manusia yang beranjak dewasa, siklus hidup sebuah produk pun mengalami masa ini. Masa di mana pesaing mulai muncul, tampak lebih menarik di mata pelanggan, dan produk harus berjuang mempertahankan “image”.

Penurunan. 

Pada titik tertentu, pasar akan merasa bosan dengan produk tersebut, lalu mulai ditinggalkan karena muncul pengganti yang menawarkan lebih banyak manfaat atau lebih menarik secara penampilan. Pada tahap ini, jika sebuah produk tidak mampu berinovasi, mempercantik diri atau menawarkan sesuatu yang tidak akan ditemukan pelanggan pada produk lain, maka perlahan produk akan “mati” dan menghilang dari pasar.

Bauran Produk dan Bauran Pemasaran: Sebuah Strategi

Apakah sebuah produk jadi yang dapat dinikmati konsumen di pasar hanya dibuat oleh satu produsen? Pada faktanya tidak selalu demikian. Dalam bisnis sederhana, sangat mungkin sebuah produk dibuat secara mandiri oleh pengusaha, dan dijual langsung kepada konsumen. Akan tetapi dalam bisnis skala besar, beberapa pengusaha saling bekerja sama menghasilkan sebuah produk agar pangsa pasar yang dijangkau lebih luas.

Sebagai contoh, penjual soto ayam kaki lima setiap hari berbelanja bahan ke pasar, memasak, kemudian menyiapkan dagangan dan melayani pelanggan sendiri (atau dibantu karyawan/keluarganya). Begitu juga penjual molen, pisang aroma, nasi goreng, atau lainnya. Mari kita naik satu level bisnis di atasnya: bisnis pemilik kafe. Seorang pemilik kafe memang bisa berbelanja, memasak, menyiapkan dan menyajikan dagangannya secara mandiri, tapi tidak semuanya demikian. Ada yang memiliki suplier khusus minuman, suplier menu tertentu, dan ia berperan sebagai ujung tombak penjualan.

Mirip dengan pola bisnis mini market sampai supermarket, semua barang yang tersedia tidak mungkin diproduksi secara mandiri oleh pemilik/karyawan supermarket. Mereka bekerja sama dengan para produsen barang bahkan mengincar penjualan langsung dari pabriknya demi mendapat harga paling murah agar bisa menarik pelanggan dengan strategi harga bersaing.

Perlu diketahui bahkan di level pabrik, bisnis umumnya tidak dilakukan secara mandiri dari hulu ke hilir. Misalnya pada pabrik minuman kemasan dengan bahan alami (ex: air kelapa muda). Apakah pabrik punya kebun kelapa sendiri? Tidak perlu, mereka bisa mengandalkan petani kelapa dan menugaskan pemborong menyediakan bahan sesuai kebutuhan. Setelah diproses, pabrik ini bisa bekerja sama dengan pabrik lain yang bisnisnya adalah khusus bagian pengemasan (ex: TetraPack). Begitu juga untuk pemasaran, pemilik pabrik bisa bekerja sama dengan perusahaan advertising untuk mengatur agar produknya dapat menguasai pasar. Maka digunakanlah iklan, endorse artis, penguasaan media sosial dan sebagainya.

Dalam proses produksi seperti contoh di atas, sebuah produk dihasilkan melalui proses bauran produk. Kemudian dalam proses pemasarannya, pengusaha dapat berjuang menguasai pasar melalui beberapa strategi pilihan yang biasa dikenal dengan istilah 7P: product, price, promotion, place, people, process, and phisycal evidence. Umumnya pengusaha tidak fokus pada salah satu strategi pemasaran tapi menggabungkan beberapa strategi sekaligus. Penggabungan beberapa strategi pemasaran ini disebut dengan bauran pemasaran. Tujuannya tentu untuk menguasai pangsa pasar seluas mungkin, agar produk yang ditawarkan mampu diterima oleh sebanyak mungkin pelanggan.

Bauran pemasaran juga dilakukan sebagai upaya pengusaha untuk memperpanjang umur produk. Agar setiap kali produk hampir mencapai titik jenuh, pelanggan dapat tertarik kembali dengan model promosi baru yang ditawarkan, kemudian berdampak pada peningkatan penjualan.

Strategi Penetapan Harga Produk

Dalam bisnis, umumnya pengusaha menginginkan laba maksimal sekaligus menutupi kebutuhan biaya dengan risiko minimal atas setiap produknya. Ada beberapa pendekatan yang bisa dilakukan untuk menetapkan harga sebuah produk:

Berdasarkan Biaya 

Pengusaha bisa memperhitungkan biaya yang dihabiskan untuk menghasilkan produk tersebut ditambah dengan target keuntungan yang diinginkan. Pada prinsipnya, setiap pengusaha perlu mengukur keuntungan sesuai dengan kemampuan produk tersebut diterima pasar sekaligus tidak menimbukan kerugian.

Berdasarkan Persepsi Konsumen/Calon Pelanggan. 

Persepsi konsumen atau calon eplanggan bisa dilihat dari hasil survei produk serupa yang sudah tersedia lebih dulu di pasaran. Pada harga berapa dengan kualitas seperti apa yang paling banyak peminat dan apa yang menyebabkan pesaing tertentu kehilangan minat dari konsumen.

Berdasarkan Persaingan. 

Dalam konsep sederhana, umumnya pengusaha memberanikan diri untuk menetapkan harga lebih rendah dari pesaing untuk menarik minat konsumen. Harapannya, harga yang lebih rendah dinilai lebih menguntungkan konsumen sehingga minat mereka untuk membeli jadi lebih tinggi. Pada faktanya, strategi ini tidak selalu berjalan sesuai harapan. Untuk menetapkan harga berdasarkan persaingan, seorang pengusaha perlu melihat kekurangand an kelebihan pesaingan, nilai jual tambahan yang akan ditawarkan, dan manfaat lebih yang bisa diterima oleh konsumen. Tidak jarang produk yang lebih mahal dari pesaing dengan produk serupa lebih menarik minat konsumen karena adanya nilai tambah yang ditawarkan.

Jika  diamati lebih lanjut, setiap produk dapat membentuk harganya sendiri setelah “terjun” ke pasar. Harga yang terbentuk pada setiap produk dapat naik/turun setelah dipengaruhi oleh beberapa hal seperti lingkungan sosial, faktor politik, biaya variabel yang berubah komposisi, atau faktor permintaan dan penawaran yang terus mencari titik keseimbangan. Dengan demikian pengusaha perlu menyesuaikan penawaran harga produk agar permintaan konsumen dapat stabil dan terus meningkat. Pembentukan harga juga dapat terjadi karena aspek psikologis, seperti yang pernah terjadi pada kenaikan harga tanaman gelombang cinta, batu akik, atau produk lain yang hype di waktu tertentu.

Pembahasan tentang pengembangan dan penetapan harga produk dapat disimak secara lebih sistematis melalui materi yang disajikan dalam bentuk power point ini. Sebagai bukti kehadiran dan telah menyimak materi, lakukan presensi dengan menyebutkan nama dan menjawab pertanyaan berikut pada kolom komentar di bawah:

Lakukan pengamatan di lingkungan sekitar Anda (boleh lingkungan tempat tinggal/belajar/ komunitas/ lainnya), lalu sebutkan 3 produk yang baru (dan benar-benar baru Anda temui selama tahun 2024 ini) dan 3 produk yang sudah Anda kenal sejak minimal 5 tahun terakhir. Kemudian jelaskan strategi apa yang digunakan produsen produk tersebut untuk menentukan harga dan menguasai pasar? Silakan jawab sesuai pendapat masing-masing, jangan copy-paste ya… Mahasiswa kreatif dan hebat selalu bisa menyampaikan pendapat dengan baik, karena kemampuan berbahasa adalah salah satu cermin kepribadian seseorang.

Sampai jumpa di kelas berikutnya… Sehat dan semangat selalu semuanya.