Banyak orang yang merasa tersiksa ketika merantau. Terutama di masa awal penyesuaian diri. Rindu rumah, keluarga tersayang, teman dekat, dan sebagainya. Suasana yang sulit diterima barangkali juga mengambil peran penting sulit atau mudahnya adaptasi di tengah lingkungan baru. Bagiku, merantau paling sulit adaptasi ya saat ini. Tubuhku merasa belum bisa menerima cuaca ekstrim yang sering datang. Udara dingin, sering hujan, makanan yang dominan asin, menjadi hambatan sendiri bagiku mempercepat adaptasi.
Bulan pertama sampai di sini, aku
sakit di minggu pertama. Makanan susah cari yang cocok, udara lebih dingin jadi
harus pakai pakaian tebal. Bulan berikutnya, aku pulang beberapa hari untuk
ngobati kangen. Bukannya merasa nyaman, malah capek di jalan. Setelah itu
sebagian organ tubuhku protes, cepat lelah dan mudah sakit.
Sampai akhirnya, ada beberapa hal
yang kusadari bisa menjadi amunisi untuk melancarkan misi adaptasi. Aku menggarisbawahi
beberapa sikap yang harus kuambil baik selama adaptasi, juga mungkin sampai
nanti, berikut diantara poin yang kurasa paling penting:
Sadari Kewajiban
Aku berada di sini karena
kewajiban sebagai ASN. Ada pekerjaan yang harus kuselesaikan, orang-orang dan
lingkunganbaru yang harus kuakrabi, dan untuk itu aku harus berdamai dengan
diri sendiri. Menyadari bahwa “inilah dunia baruku”, memang tidak pernah mudah.
Tapi bukan berarti tidak bisa.
Menyadari bahwa merantau ini adalah bagian dari konsekuensi dari pilihan hidup, adalah upaya untuk berdamai dengan keadaan. Setiap pilihan itu memiliki konsekuensi, yang sebagai manusia baik, kita harus melaksanakannya dengan baik, bukan sekadar menggugurkan kewajiban. Nikmati dunia baru sebagai wahana untuk belajar banyak hal. Bahasa mungkin, makanan, kebiasaan orang-orang, semuanya indah.
Terima Takdir
Merantau bagiku adalah bagian
dari takdir. Aku yakin akan kebaikannya, karena sebelum itu rajin berdoa, minta
petunjuk dan diberi jalan terbaik dalam hidup. Jadi ketika langkah berikutnya
adalah perantauan, pasti itulah yang memang terbaik untukku.
Ketika jalan ini sudah kita yakini
sebagai jalan terbaik, lalu mengapa harus merasa selalu ingin pulang? Bukankah
ini “rumah baru” yang harus kuanggap biasa? Tentu saja pindah raga dan kesibukan jauh lebih mudah
dari memindahkan perasaan. Akan tetapi, semoga keyakinan bahwa jalan inilah
yang terbaik, bisa mempermudah proses kesadaran kita bahwa tidak hanya raga dan
kesibukan yang sudah berpindah, tapi hati juga.
Ciptakan Bahagia
Kalau sebelumnya kita senang
membaca buku, maka kebiasaan itu tetap bisa dipelihara setelah pindah. Begitu
juga jika senang hiking, lihat konser, atau hobi lainnya. Di tanah rantau kita
bisa mencari hal-hal menyenangkan tanpa perlu menunggunya datang menghampiri
kita.
Yakin, selalu ada hal-hal yang
patut disyukuri dalam perantauan. Hal-hal sederhana yang bisa bikin kita
bahagia tanpa diminta. Maka sebelum kebahagiaan datang menjemput, kita bisa
menciptakannya sendiri.
Aku biasa jalan-jalan pagi saat weekend. Kebiasaan itu mulai kubawa ke sini. Saat hari Sabtu atau Minggu tiba, kulangkahkan kaki keliling tempat tinggal. Ya meskipun rutenya masih itu-itu aja. Kalau nyasar terus capek kan malah ribet nanti pulangnya. Sekalian jalan pulang bisa ketemu tukang sayur, belanja beberapa bahan, masak di rumah.
Perkara menciptakan bahagia ini bisa disesuaikan dengan kebutuhan. Kalau di tempat tinggal sekarang kurang nyaman, bisa pindah cari yang lebih enak. Kalau makan atau jajan sesuatu bisa bikin bahagia, lakukan saja. Ingat kalau bahagia dan sehatnya kita itu jauh lebih penting dari isi dompet dan ATM. Ya tetap harus mikir juga sih, isi ATM cukup ga nih sampai gajian berikutnya? hehehe
Pada post berikutnya insya Allah
aku akan tulis tentang resep masakan sederhana ala anak kos yang males ribet.
Semoga tulisan ini bermanfaat, ya… kalian juga bisa request tema tulisan di
blog ini. Feel free, tinggalkan usul di kolom komentar. Terima kasih…
ReplyDelete"Unlock the secrets to a successful migration with 'How to Successfully Migrate Duniakifa Style'—a comprehensive Union County reckless driving lawyer||New Jersey Sex Crimes Attorney|| guide that navigates the intricacies of Duniakifa's unique approach. From seamless transitions to maximizing cultural integration, this resource is your passport