Siang yang terik tidak menghalangi empat anak laki-laki duduk anteng di bawah gazebo depan MI Muhammadiyah 11. Di tangan mereka layar gawai menyala, menyita perhatian keempat pasang mata, mereka sedang serius mengamati panduan membuat prakarya di Youtube dengan jaringan WiFi gratis. Angin sepoi-sepoi berhembus pelan, memainkan anak rambut, tapi tidak berhasil mengusir mereka agar segera pulang.
Sejak akhir 2018, sekolah ini memilih IndiHome sebagai
partner terbaik layanan penyedia internet untuk memajukan pendidikan. Ya,
internet kini memegang peran penting untuk memaksa anak-anak berlari mengikuti
zaman, mengukir prestasi, sekaligus menjadi mata pisau yang bisa menghancurkan
masa depan mereka.
Itulah alasan lembaga pendidikan memiliki peran besar untuk
mengendalikan persepsi dan pemahaman anak saat menggunakan internet. Tidak
perlu menunggu anak-anak ini tumbuh remaja, terlebih sejak pandemi memaksa
zaman bergulir lebih cepat, anak-anak harus belajar menyesuaikan diri dengan
kemajuan teknologi sejak dini.
Internet Tanpa Batas Untuk Karya Terbaik Anak Bangsa
Jaringan internet di masa pandemi dan dunia yang menuntut
serba cepat saat ini adalah salah satu modal utama anak untuk belajar. Berbagai
macam tutorial dari seluruh dunia, ilmu pengetahuan, kemajuan teknologi,
menyebar dengan cepat melalui internet. Seolah tanpanya, hidup akan terasa sangat
primitif.
Tidak heran jika menurut data pada awal tahun 2021 Telkom
Indonesia mencatat lebih dari 8.3 juta pengguna IndiHome tersebar, mencakup 496
kabupaten dan kota di seluruh Indonesia. Sampai pertengahan tahun 2021,
jaringan komunikasi berbasis fiber optic ditambahkan sepanjang 1.898 km, dan panjang
jaringan fiber bone mencapai 169.833 km atau setara keliling bumi sebanyak 4
kali.
Fakta ini sejalan dengan perkembangan jumlah pengguna
internet yang mencapai 210 juta pengguna pada tahun 2022. Artinya sebanyak
lebih dari 76% penduduk Indonesia sudah menjadi pengguna internet aktif. Bukan
tidak mungkin beberapa tahun ke depan seluruh penduduk Indonesia kecuali yang
masih bayi dan penduduk yang jauh dari jangkauan teknologi, bisa mengunakan internet.
Besarnya cakupan pasar tersebut dibuktikan dengan kejayaan
IndiHome sebagai internetnya Indonesia. Dari tahun ke tahun, apalagi saat pandemi,
pendapatan dan jumlah pelanggan terus meningkat. Berikut catatan statistiknya:
Data pengguna IndiHome |
Catatan ini adalah bukti bahwa IndiHome mampu menebar manfaat
internet lebih luas dan berperan aktif memajukan kehidupan bangsa dan negara. Apalagi di MI Muhammadiyah 11 Jombang, hanya layanan internet dari Telkom Indonesia inilah yang bisa
menjangkaunya. Tidak ada provider lain yang mampu menjangkau daerah ini.
IndiHome di Sekolah Juara
Tahun 2018, adalah momentum MI Muhammadiyah mencetuskan tagline "Sekolah Juara". Kepala madrasah yang baru diangkat pada saat itu meletakkan harapan besar selama masa kepemimpinannya. Beliau ingin melihat sekolah yang dulu membesarkannya menjadi tempat terbaik bagi anak-anak untuk berkembang sesuai zaman. Mereka harus mendapat pendidikan terbaik, meski fasilitas serba terbatas, meski sekolah itu terletak jauh dari keramaian kota.
Beliau tahu pasti, belum banyak yang bisa dilakukan. Dana BOS cukup sebagai modal operasional. Selebihnya, kekuatan alumni dan para donatur terus digerakkan untuk memperbaiki fasilitas. Tekad yang kuat untuk mengasah kemampuan siswa agar menjadi juara sesuai bakat terbaik mereka adalah cita-cita yang harus diupayakan sekuat tenaga.
Lalu apa yang bisa dilakukan IndiHome untuk membantu para dewan guru mewujudkan sekolah juara? Bagaimana jaringan internet mampu mewujudkan
prestasi siswa? Dan satu pertanyaan penting lainnya, apakah internet justru
tidak melenakan anak-anak dari tugas belajar?
Ya, internet bukan hanya senjata untuk menaklukkan masa
depan. Di sisi lain harus diakui bahwa keberadaan internet menjadi pisau
bermata dua yang dapat memberi manfaat, sekaligus mematikan. Generasi muda terutama
anak-anak yang tidak memiliki filter dan pemahaman tentang bahaya internet
dapat dengan mudah kecanduan permainan, tayangan berbahaya dan terganggu
kesehatannya.
Oleh karena itu, MIM 11 Pojok kulon berusaha memaksimalkan
waktu anak dengan tugas yang perlu didukung jaringan internet agar para siswa
tidak punya cukup waktu hanya untuk berselancar di dunia maya dengan hal
sia-sia. Apa saja yang mereka lakukan? Berikut diantaranya:
Program BDR
Pandemi memaksa anak usia SD untuk bisa menjalankan program
belajar jarak jauh. Mereka belajar menggunakan Zoom, Google Meet, dan aplikasi
semacamnya untuk menerima penjelasan guru. Khusus anak kelas bawah, orang
tua-lah yang harus aktif menyimak penjelasan guru dan kemudian menjadi guru bayangan
bagi anaknya di rumah.
Masalah datang ketika sebagian orang tua tidak memiliki cukup
pulsa untuk membeli paket internet. Akhirnya sekolah memberi kebijakan agar
siswa dan orang tua yang tidak memiliki paket internet bisa datang ke sekolah
menikmati WiFi gratis. Para guru tetap bisa mengawal proses belajar mereka di
rumah.
Kabar baiknya, para siswa tinggal tidak jauh dari lingkungan
sekolah. Salah satu keuntungan tinggal di desa adalah bisa sekolah dekat dari
rumah tanpa khawatir pencemaran udara atau lalu lintas padat kendaraan. Dengan
kebijakan ini, anak-anak tetap bisa belajar dengan baik. Lagipula, tidak semua
siswa membutuhkan WiFi, jadi tidak ada kerumunan yang terbentuk.
Madrasah Literasi
Rancangan kurikulum 2021/2022 MI Muhammadiyah 11 adalah
menjadi madrasah literasi ramah anak. Madrasah Literasi adalah madrasah yang
mengembangkan budaya dan dan lingkungan melek teknologi, melek informasi,
berpikir kritis, melek literasi dasar, literasi dan peka terhadap lingkungan.
Untuk mewujudkannya, anak-anak dibiasakan untuk membaca buku
koleksi perpustakaan sekolah. Baik berupa buku pelajaran, maupun buku cerita.
Sebagian koleksi perpustakaan adalah hasil sumbangan alumni dan donatur yang
ingin anak-anak memiliki bahan bacaan beragam. Pengurus sekolah menggalang
donasi untuk fasilitas sekolah melalui media sosial.
Selain itu, anak-anak diajari untuk mengakses perpusnas dan
aplikasi perpustakaan lain untuk memenuhi minat baca mereka. Dengan cara ini
anak-anak dapat menambah wawasan melalui bacaan dan menghabiskan waktu lebih
banyak bersama buku.
Kegiatan Ekstrakurikuler
Bagi anak, belajar secara terus menerus tentu menjemukan.
Akan tetapi hal ini tidak terjadi di MI Muhammadiyah 11, karena setiap hari
Sabtu agenda sekolah adalah kegiatan ektrakurikuler yang dibungkus dengan nama:
kelas minat dan bakat.
Pelajaran pertama di pagi hari adalah Hizbul Wathan
(kepanduan Muhammadiyah) dan Tapak Suci (pencak silat Muhammadiyah). Setelah
itu anak-anak bebas memilih kelas. Ada yang mengikuti kelas musik, badminton,
futsal, drama, dan tahsin. Ada juga kegiatan drumband yang diagendakan khusus
saat akan ada acara tampil.
Uniknya, inspirasi dan referensi kegiatan ini didominasi dari
hasil pengamatan para guru. Mereka banyak belajar dari berbagai komunitas guru
teladan, guru penggerak, sekolah percontohan, dan banyak lainnya. Sungguh,
keberadaan internet di sekolah sangat membantu mereka mendapat inspirasi
belajar dengan cara menyenangkan yang bisa dipraktikkan anak-anak.
Bina Kompetisi
Selain potensi akademik dan non akademik yang terus di asah,
para guru juga aktif di dunia maya. Tidak jarang mereka mendapat informasi
lomba dari internet dan mengikutinya. Khusus untuk para siswa yang berpotensi
mengikuti lomba, sekolah siap melakukan pembinaan khusus agar mereka siap
menghadapi lomba.
Sebagian hasil prestasi siswa |
Bagi para guru di sekolah juara ini, menang atau kalah
hanyalah bonus dari keikutsertaan lomba. Satu hal yang jauh lebih penting dari
kemenangan atau kekalahan tersebut adalah rasa bangga ketika anak-anak berhasil
tampil. Keberanian dan usaha mereka untuk memberikan yang terbaik adalah hal
paling manis yang kelak jadi kenangan indah.
Kolaborasi Pendidikan
Para guru dan orang tua hendaknya benar-benar sadar, bahwa
keberhasilan pendidikan tidak dapat dicapai hanya dengan mengandalkan pelajaran
sekolah. Perlu dukungan orang tua, rasa percaya diri, dan pembiasaan kegiatan
baik setiap hari. Termasuk di hari libur, anak-anak tetap diarahkan
menyelesaikan tugas harian yang harus dilaporkan secara daring. Untuk itu para
guru selalu memantau anak-anak melalui grup kelas.
Anak-anak dibiasakan untuk sholat shubuh, mandi pagi dan
gosok gigi, membantu orang tua, sholat dhuha, mengaji, dan semua kegiatan itu
wajib didokumentasikan. Sebagai usaha mewujudkan sekolah juara, memanfaatkan produk internetnya Indonesia di daerah yang jauh dari jangkauan
tower pemancar sinyal adalah pilihan terbaik.
Sekarang, anak-anak di desa tidak lagi asing dengan sistem
belajar yang familiar diselenggarakan di kota-kota besar. Dengan biaya
pendidikan yang sesuai isi kantong, fasilitas seadanya, dan guru-guru
berdedikasi tinggi, sistem pembelajaran modern dapat diwujudkan. Semua ini,
adalah salah satu berkah dari keberadaan IndiHome di Indonesia. Internet tanpa batas, yang berhasil menghancurkan segala bentuk keterbatasan fasilitas untuk mewujudkan kesuksesan anak bangsa di masa depan.
Kecanggihan teknologi bisa merata, tapi kesempatan baik hanya
menghampiri orang-orang yang mau mengambil risikonya
Channel YouTube MIM Sebelas Jombang
https://money.kompas.com/read/2021/09/06/164309226/jumlah-pelanggan-indihome-milik-telkom-tumbuh-114-persen-di-semester-i-2021
APJII: Pengguna Internet Indonesia Tembus 210 Juta pada 2022 (dataindonesia.id)
https://databoks.katadata.co.id/datapublishembed/122968/pendapatan-indihome-tumbuh-242-pada-semester-i-2021
No comments:
Post a Comment