Ibarat wajah, judul adalah “mata” bagi siapapun yang memandang sebuah tulisan untuk pertama kali. Sebagian besar dari kita pasti berpikir betapa pentingnya judul dalam sebuah tulisan. Karena dari sanalah rasa tertarik itu memicu penasaran untuk terus membaca.
Judul: Daya Tarik Pertama Tulisan
Ketika kita pergi ke toko buku dan memilih mana yang akan benar-benar dibeli, pasti pertama kali mencari judul yang sesuai. Faktor lain yang biasa menjadi pertimbangan apakah benar-benar membeli sebuah buku adalah desain sampul dan blurb. Yaitu tulisan singkat yang ada di bagian belakang buku.
Seperti halnya memilih buku, di gawai kita biasanya ada notifikasi berita terbaru, kan? Jika judulnya sekilas tidak menarik, pasti langsung skip dan beralih ke pilihan artikel berikutnya. Sebaliknya, jika judulnya seolah “mengundang” rasa ingin tahu kita akan isinya, pasti langsung “klik” untuk membaca seluruh tulisan.
Itulah alasan pertama seorang penulis harus paham pentingnya sebuah judul dalam setiap karyanya. Baik buku maupun artikel sama-sama menjadikan judul sebagai daya tarik pertama yang akan menggiring pembaca untuk tinggal sampai bagian akhir.
Judul Clickbait yang Menyesatkan
Apakah Anda pernah baca tulisan yang judulnya tidak sesuai dengan isi? Itu namanya judul clickbait. Biasanya dibuat semenarik mungkin pada artikel blog atau web dengan tujuan membuat siapapun meng-klik halaman tersebut.
Lebih jauh lagi, semakin banyak orang mengunjungi halaman tersebut, semakin besar pula traffic yang akan diterima pemilik halaman atas kunjungan netizen. Jika halaman atau blog atau web tersebut sudah dimonetisasi, secara otomatis banyaknya klik mengundang cuan masuk ke rekeningnya.
Akan tetapi secara adab, sungguh tidak etis seorang penulis yang baik “menipu” pembaca dengan judul yang menyesatkan. Selain berarti memberikan informasi “palsu” kepada pembaca, juga berpotensi membuat pengunjung blog merasa kesal dengan tulisan tersebut.
Judul Buku dan Artikel: Beda atau Sama?
Setelah kita tahu betapa pentingnya judul pada sebuah tulisan, perlu dipahami bahwa judul buku dan artikel memiliki beberapa persamaan dan perbedaan. Sehingga ketika menyusun naskah buku, seorang penulis harus mampu membuat judul yang minimal sama menariknya dengan sebuah artikel.
1. Panjang Judul
Judul buku idealnya lebih pendek daripada judul artikel pada web atau blog. Meskipun sama-sama harus merepresentasikan isi tulisan, membuat judul buku cukup dengan 1-5 kata yang dapat mewakili seluruh isinya. Sementara untuk artikel, kita bisa menggunakan 7-10 kata dalam judul.
Dalam artikel, penulis juga dituntut untuk menyelipkan kata kunci agar dapat dibaca oleh mesin pencari dan mudah ditemukan pembaca. Untuk membuktikannya, coba ketik “tips membuat judul” pada mesin pencari seperti Google atau sejenisnya sekarang.
Apa yang muncul pada layar?
Ya, ada beberapa artikel yang masuk sebagai pilihan bacaan. Beberapa artikel yang masuk ke halaman pertama mesin pencari adalah pilihan yang dianggap paling relevan dan bisa memberikan informasi sesuai permintaan pembaca.
Perhatikan susunan judul yang ada, pasti ada unsur kata “judul” di dalamnya, kan? Pada artikel, jusul biasa dibuat lebih panjang daripada judul buku yang hanya terdiri dari satu atau beberapa kata saja.
2. Kata Awalan
Menurut teori, tidak ada kata awalan khusus yang harus digunakan saat membuat judul. Akan tetapi pada paktiknya, kita bisa melihat bahwa judul artikel blog atau web yang sering masuk di halaman pertama memiliki ciri khusus.
Pertama, adalah judul yang diawali dengan angka. Biasanya, judul dengan angka ganjil lebih mudah masuk ke halaman awal. Bukan berarti judul dengan angka genap tidak bisa masuk halaman pertama messin pencari, karena untuk masuk halaman pertama ada banyak faktor yang mempengaruhi selain judul.
Sementara untuk judul buku, tidak ada aturan khusus dari lembaga resmi bahasa di negeri ini. Penulis bebas menyusun judul yang dianggap menarik pembaca, merepresentasikan isi tulisan dan diharapkan mampu meledakkan buku di pasar saat diterbitkan.
3. Struktur Judul
Seperti telah di bahas singkat di atas, tidak ada struktur judul yang baku, harus diikuti oleh penulis. Dalam membuat judul, penulis dituntut kreatif sekaligus sebisa mungkin mematuhi aturan PUEBI.
Beberapa sumber menyebutkan penulis sebaiknya menggunakan kalimat aktif, pilihan kata menarik, logis dan tampak memberikan manfaat bagi pembaca. Mudah, kan? Atau terasa sulit setelah membaca tulisan ini?
Ya, karena itulah membuat judul kadang butuh waktu yang tidak sebentar, perlu perenungan mendalam, dan diskusi dengan beberapa pihak yang dianggap kompeten. Apalagi untuk menentukan judul buku, istilah umumnya “susah-susah gampang”, untuk mendapatkan judul yang dianggap tepat.
5 Tips Cepat Membuat Judul
Dari ulasan sekilas di atas, kita bisa mulai menyusun judul dengan beberapa tips berikut:
1. Sesuaikan Isi Buku atau Artikel
Jangan tergoda untuk membuat judul clickbait yang akan membuat pembaca menyesal telah membuka artikel tulisan kita. Karena jika kita sendiri bisa merasa kesal telah menyia-nyiakan kuota dan waktu dengan membaca informasi yang salah, mana mungkin orang lain tidak merasa demikian?
Menjadi penulis yang baik memang butuh prinsip yang kuat agar tetap bisa menjaga sikap dan tidak tergoda dengan tren semata. Karena bagi penulis idealis, uang bukanlah satu-satunya tujuan saat membuat tulisan dan membiarkan publik menikmatinya.
Lebih dari itu, tulisan adalah salah satu cara menyebarluaskan ide, ilmu, kebenaran, dan pemahaman yang perlu dibaca banyak kepala. Jika dari satu tulisan kita justru membuat orang lain tersesat dan menyesal pernah membaca, bukan tidak mungkin kita akan menyesal di masa depan tanpa tahu bagaimana memperbaikinya.
2. Gunakan Diksi Menarik
Untuk tulisan fiksi, penulis bisa menggunakan diksi puitis, membuat orang lain penasaran, dan mencerminkan isi tulisan. Salah satu judul novel yang saya ingat sampai sekarang adalah “Diorama Sepasang Albanna”. Ada yang pernah baca novel itu?
Beberapa penulis tanah air terkenal suka membuat judul buku yang singkat. Contohnya Tere Liye, banyak bukunya yang ditulis dengan judul 1 kata saja: Hujan, Bumi, Bulan, Matahari, Amelia, dan seterusnya. Sesekali judul tulisannya terdiri dari beberapa kata: Negeri di Ujung Tanduk, Negeri Para Bedebah, Daun yang Jatuh Tak Pernah Membenci Angin, dan sebagainya.
Lain lagi J.S Khairen, judul buku-buku fiksinya: Kami (Bukan) Sarjana Kertas, Kami (Bukan) Fakir Asmara, Rinduku Sederas Hujan Sore Itu, dan banyak lainnya yang seolah menggunakan kalimat lengkap. Sementara Andrea Hirata cenderung menggunakan tokoh inti dalam ceritanya: Ayah, Laskar Pelangi, Maryamah Karpov, dst.
3. Informatif
Apakah informatif berarti membuat judul harus singkat? Bisa iya, bisa tidak. Semua tergantung “mood” penulisnya. Untuk artikel blog atau web, biasanya dianjurkan maksimal sekitar 60 karakter saja agar mudah terbaca oleh mesin pencari. Sementara untuk buku, cukup gunakan unsur kata yang dapat mewakili isinya secara keseluruhan. Tidak perlu bertele-tele dengan judul karena tulisan singkat pada sampul akan membantu pembaca untuk mudah mengingatnya.
4. Sisipkan Kata Kunci
Tips ini berlaku khusus saat ingin membuat judul artikel. Karena adanya kata kunci tersebut akan mempermudah pembaca menemukan artikel yang memuat informasi sesuai kebutuhannya. Sementara tanpa kata kunci, mesin pencari akan kesulitasn untuk merekomendasikan kepada pembaca yang sedang berselancar.
5. Jangan Putuskan Sendiri
Saat menulis judul artikel, mencari atau meminta pertimbangan orang lain tentag kalimat yang pas mungkin akan memakan banyak waktu. Sementara penulisan artikel seringkali dikejar waktu agar cepat selesai dan segera rilis di web atau blog. Jika tidak memungkinkan mendiskusikan judul dengan orang lain, langsung saja tidak masalah.
Lain halnya dengan membuat judul buku, sebisa mungkin libatkan orang-orang terdekat. Atau lebih baik jika punya kawan di komunitas menulis (ODOP misalnya?), untuk memberi masukan. Jika naskah tersebut hendak diterbitkan di penerbit mayor, maka editor pun berhak untuk diajak diskusi perihal penetapan judul ini.
Jadi, sudah paham seberapa penting judul dalam sebuah artikel maupun buku? Mari sekarang berlatih membuat judul dari calon tulisan yang paling kita ingin terbitkan. Boleh judul artikel, buku, opini, cerpen, novel, atau lainnya.
No comments:
Post a Comment