Review Notes From Qatar: Positive, Persistance, Pray

 

Sumber gambar: Shopee

 

Qatar, sebuah negara dengan sistem pemerintahan monarki absolut yang dipimpin oleh seorang emir (raja). Terletak di dataran Uni Emirat Arab, berbatasan langsung dengan Saudi Arabia di sebelah selatan. Penulis buku ini mendapat kesempatan lanjut studi magister bidang Ekonomi Islam di Doha, Ibukota Qatar. Sebuah perjalanan fisik, keilmuan, juga rohani sekaligus.

Dalam buku ini, penulis mengabadikan pengalaman kecil -maupun- besar berbentuk artikel-artikel yang tidak terlalu panjang, namun juga tidak bisa disebut singkat. Setiap bab merupakan catatan penulis terhadap suatu kejadian, pemikiran, atau inspirasi dan mengaitkannya dengan perjalanan hatinya. Sebuah karya yang unik, sangat patut dijadikan suntikan motivasi bagi pembaca.

Selain berbagai pengalaman yang layak diabadikan dalam tulisan, buku ini didukung dengan endorse atau ulasan singkat dari tokoh-tokoh besar baik dalam negeri maupun luar negeri. Diantaranya adalah Bapak Yusuf Kalla, Sandiaga Uno, serta beberapa dosen penulis selama studi di Doha.

Beberapa pengalaman yang diulas penulis dalam buku ini adalah: Ayo Menjadi Entrepreneur, My Spiritual Journey, Apakah Karma Itu Ada, A Support That Keeps Me Going, Menembus Penjagaan VVIP, Smoking Is Killing, Crisis= Danger+Opportunity, dan banyak judul lain yang tak kalah menarik.

Dalam buku Notes From Qatar ini, Sandiaga Uno rupanya tertarik dengan artikel penulis berjudul “Ayo Menjadi EnterPreneur” dan membuat ulasan singkat sekaligus ajakan bagi pembaca di Indonesia untuk menjadi pengusaha. Karena keterlibatan pengusaha akan sangat berpengaruh terhadap kestabilan ekonomi di Indonesia sekaligus banyak mengurangi angka pengangguran.

Baca juga: Review Jalan Cinta Para Pejuang

Menembus Penjagaan VVIP

Beberapa artikel ditulis berdasarkan pengalaman yang dialami penulis selama tinggal di Qatar, seperti “Menembus Penjagaan VVIP”. Adalah ulasan pengalaman penulis ketika ingin mengikuti prosesi wisuda universitas tempatnya belajar namun tidak memiliki undangan sebagai tiket masuk.

Dua kali berusaha menembus penjagaan dengan cara biasa dan gagal, penulis tidak menyerah. Sampai datanglah kesempatan ketiga. Ketika itu Syeikh Yusuf Qardhawi tampak turun dari mobil tanpa pengawal. Tentu saja Syeikh merupakan salah satu undangan VVIP. Timbullah niat penulis untuk berperan sebagai pengawal sampai akhirnya bisa menembus penjagaan tanpa tiket maupun undangan, sehingga dapat mengikuti acara prosesi wisuda dengan aman.

Kisar heroik di luar negeri yang dialami mahasiswa Indonesia selalu jadi pengalaman menarik dan menggelorakan minat pembaca untuk merasakan pengalaman yang sama. Tentu tidak ada sim salabim dalam merealisasikannya, setiap mimpi yang terealisasi selalu membutuhkan kesungguhan dan doa yang kuat untuk mewujudkannya.

Baca juga: Review novel Janji Tere Liye

Positive, Persistance, Pray

Beberapa hal yang ingin penulis sampaikan dalam buku ini, sesuai dengan sub judul atau tagline yang disampaikan di awal: Positive, Persistance, Pray. Energi positif harus selalu diikuti, atau minimal diciptakan agar kita selalu semangat dan “tahan banting” terhadap ujian yang menghadang.

Baca juga: Arti saudara kandung

Dengan bantuan kekuatan doa, di samping usaha yang harus maksimal, apapun yang kita impikan insya Allah mendapat ridha Allah dan menjadi nyata dengan cara terbaik. Review Notes From Qatar ini tentu hanya sebagian kecil dari vibrasi positif dari kekuatan sebuah tulisan. Untuk semangat yang lebih kuat, silakan baca sendiri ya...

Ohya, Notes From Qatar ini sudah ada 3 seri. Saya baru baca bagian pertama. Semoga nanti ada kesempatan baca bagian 2 dan 3 nya biar bisa bikin review lagi. Kalau sudah sulit dicari di toko buku, semoga nanti ada perpustakaan digital yang menyediakannya. Atau cari di marketplace, pastikan bukunya ori ya, jangan beli yang bajakan.

Baca juga: Kredit halal atau haram?

Penulis : Muhammad Assad

Penerbit: PT Elex Media Komputindo

Cetakan 4: April 2011

ISBN : 9789 7927 91945