Bagiku, salah satu cara mudah mengenal dan menilai seseorang adalah dari ucapannya. Orang yang amanah, bisa dipercaya, teguh hatinya, akan selalu berusaha menepati janji. Tak peduli besarnya risiko atas usaha menepati janji itu. Janji adalah janji. Salah satu bentuk utang yang harus dibayar lunas.
Novel Janji Tere Liye
Hei, ada berapa banyak novel karya Tere Liye yang sudah
kalian baca? 10? 20? Jujur, aku belum semuanya. Mayoritas ketemu di
perpustakaan malah, selebihnya pinjam. Penulis serial Bumi yang best seller di
setiap episodenya ini sudah menulis 48
judul buku yang terbit secara fisik, lho. Belum termasuk buku yang hanya terbit
dalam bentuk e-book. Kalau kita belum baca separuhnya, ya jangan terburu-buru
menilai penulisnya seperti apa. Hehe.
Novel Janji ini, dapat kubaca setelah pinjam adek sepupu yang
baru dibelikan mamanya, tanteku. Kebetulan (eh, nggak ada kebetulan di dunia
ini) tempo hari Tere Liye mengunjungi pondok tempat tante mengajar. Beliau tahu
putri dan keponakannya suka baca buku Tere Liye. Semua koleksi adek di rumahnya
memang sering kupinjam untuk baca.
Nah, karena acara itu tidak dibuka untuk umum, kami nggak
boleh ikut. Sebagai ganti, tante beli 2 buku terbarunya: Lumpu dan Janji. Aku
lebih tertarik pada Janji, mungkin karena faktor usia. Haha… iya kan, Om Tere
sendiri yang bilang kalau serial bumi-bulan-matahari sampai Lumpu-Si Putih dan
yang terbaru versi e-book: Bibi Gill itu cocok untuk usia remaja.
Karena tulisan ini adalah review novel Janji, maka biar
kuceritakan sedikit hasil pengalamanku membacanya selama dua hari. Novel Janji
ini berkisah tentang perjalanan hidup Bahar. Seorang anak yatim piatu yang dititipkan di sekolah
agama oleh neneknya karena wanita tua tak sanggup mendidiknya. Bahar bukan anak
biasa. Ia adalah anak yang cerdas, sekaligus Bengal.
Setahun di sekolah agama tidak membuatnya otomatis menjadi
anak penurut. Bahkan ia sering menyelinap keluar, mendatangi lapo (kedai tuak)
dan bergabung dengan orang-orang dewasa. Hampir setiap hari ia membuat ulah dan
jahil dengan teman atau guru. Bayangkan, guru mana tahan dengan murid model
begini?
Sampai suatu hari, Bahar menjadi penyebab Gumilang meninggal.
Tidak, Bahar tidak membunuhnya. Bahar “hanya” bermain kembang api yang lebih
mirip meriam di waktu dini hari. Apinya menyentuh bangunan pondok yang masih
semi permanen, menghanguskan apapun yang ada di dekatnya. Gumilang ada di dalam
bangunan itu, tidak bisa diselamatkan.
Siang harinya, Bahar pergi dari sekolah agama. Buya yang tak
tahu lagi harus mendidik dengan cara apa, mengizinkannya. Mungkin saat itu,
para siswa, guru, orang tua, bahkan masyarakat sekitar tidak ada yang keberatan
atau kehilangan atas kepergian Bahar. Mereka lebih sibuk mengurus pemakaman
Gumilang dan memperbaiki asrama. Tidak seorang pun peduli kemana Bahar pergi.
Sampai lima puluh tahun kemudian, sekolah agama itu masih
berdiri. Lebih megah, lebih ramai, lebih terkenal di seluruh penjuru negeri.
Seperti layaknya sekolah, atau lembaga pendidikan apapun. Pasti ada siswa yang
baik, berprestasi, biasa saja, ada juga yang nakal dan sulit dinasehati.
Tahun ke-50 setelah kepergian Bahar, muncul 3 serangkai,
anak-anak super jahil di sekolah itu. Bayangkan, satu saja sudah merepotkan.
Ini ada tiga, berkomplot pula. Buya yang memimpin sekolah agama kini adalah
putra buya pendiri sekolah saat Bahar masih belajar di sana. Buya muda ini
suatu hari mendapati jejak kenakalan 3 serangkai yang sulit diampuni.
Alih-alih mengusir (sebenarnya itulah yang mereka harapkan),
Buya justru memberi tugas berat kepada mereka: mencari jejak Bahar. Apa
istimewanya Bahar, sampai Buya memberikan bekal dan kontak jaringan alumni yang
bisa mereka manfaatkan dimanapun berada? Ternyata tugas itu berawal dari sebuah
mimpi. Kemudian perjalanan tiga sekawan itu juga ditutup dengan mimpi yang
sempurna.
Janji: Sebuah Ikrar Yang Harus Ditepati Meski Bertaruh Mati
Janji, adalah sebuah novel tentang kisah asmara, perjuangan,
keteledoran, rasa sakit, keteguhan hati, juga petualangan. Ada banyak pelajaran yang bisa
diambil setelah membaca novel ini. Sangat cocok dibaca oleh remaja dan dewasa
yang tertarik untuk menyimak sebuah kisah hidup penuh makna.
Sungguh, perjalanan hidup kita sebagai manusia biasa selalu
luar biasa. Sesulit apapun ujian yang harus dihadapi, selalu ada hikmah yang
bisa diambil. Sayang, kita tidak selalu pandai memahami hikmah itu. Bacalah novel
ini, sehingga paham nasehat yang disampaikan Haryo kepada Bahar adalah benar:
Bukankah banyak sekali hal-hal baik dari semua kejadian itu
yang bisa dikenang? –hlm 417
Setelah semua rasa sakit dan keinginan untuk melupakan masa
lalu, Bahar harus bisa menjawab pertanyaan: Bukankah Tuhan baik sekali kepada
Mas Bahar? Sebuah pertanyaan yang menusuk nalurinya sebagai manusia. Kemudian memberinya
kekuatan untuk memeluk erat setiap luka, demi masa depan yang jauh lebih baik.
Novel Janji ini sudah bisa dibeli di toko buku resmi yang
tersebar di Indonesia.
Penerbit: SABAK GRIP NUSANTARA
Bahasa: Indonesia
ISBN: 978-623-97262-0-1
Jenis Edisi: Edisi Reguler
Jenis Cover: Soft Cover
Maka, jangan macam-macam dengan orang yang pandai menjaga janji. Kekuatannya bisa mengalahkan manusia biasa yang tinggal di bumi ini.
ReplyDeleteMasyaallah...tabarakallah. makasih banyak mba
Novel pengembangan diri, dari review yang disampaikan, sepertinya lebih ke tema perjalanan hidup yang filosofi. Terimakasih mbak sakif, saya jadi penasaran euyy
ReplyDeleteMasyaallah...asli penasaran, janji apa? siapa yang janji?
ReplyDeletebetewe, kemana harus cari pinjaman buku ini ? eheheh
Janjiiiiii
ReplyDeleteCasinos Near Me - The Best Casino Guide in NJ 2021
ReplyDeleteWhat 안산 출장샵 Are The Best Casinos Near Me? · Mohegan Sun · Fairfield Inn & Suites Uncasville · 청주 출장샵 MontBleu Casino · 경상남도 출장안마 The Cosmopolitan of Las Vegas · 상주 출장마사지 Tropicana 제주도 출장마사지 Casino Resort
I like this web blog its a master peace ! Glad I found this on google . You are amazing! Thank you!
ReplyDelete토토사이트 파워볼분석
스포츠토토 카지노사이트
I’m happy to see some great article on your site. I truly appreciate it, many thanks for sharing
ReplyDeleteSex Crime Defense Lawyers
Abogado De Trafico En Virginia
Terrific review! You've captured the essence of "Tere-liye" so beautifully. The author's nuanced prose and relatable characters make this a must-read for all fans of contemporary Hindi literature.
ReplyDeleteNew Jersey Reckless Driving Speed
Civil Protective Order In New Jersey
What are The Laws for Divorce in New York
I absolutely loved your review of "Janji"! It captures the essence of Tere Liye's storytelling beautifully. The way you discussed the character development and prostitution charges emotional depth really resonated with me. I appreciate your insights on the themes of love and sacrifice that Tere Liye often weaves into his novels. This review has definitely piqued my interest, and I can't wait to dive into this book.
ReplyDelete