Siapa sih yang nggak pernah malas? Sebagian dari kita bahkan begitu menikmati rasa malas. Kemudian menciptakan sejumlah alasan untuk membenarkan tindakannya. Padahal jika diseriusi, mengusir rasa malas tidaklah sulit. Hanya saja seringkali ketika belum dimulai, tampak begitu berat dan mustahil.
Akibat Malas
Begitulah manusia, dominasi rasa malas ini dapat
berdampak pada banyak hal. Mulai dari target harian yang tidak tercapai,
pikiran yang kacau, hingga berimbas pada pekerjaan dan kesuksesan masa depan.
Rasa malas yang dibiarkan akan menumbuhkan sejumlah alasan untuk mencari
pembenaran.
Tidak jarang orang lain menjadi korban kemalasan.
Janji yang harusnya ditepati sesuai kesepakatan bisa mundur karena banyak
alasan. Pekerjaan yang harusnya cepat selesai, tertunda karena kemalasan.
Semakin banyak alasan, semakin lama target atau pekerjaan tersebut selesai.
Bukankah ini semakin merugikan?
2 Menit Mengusir Malas
Mungkinkah rasa malas pergi hanya dalam dua menit?
Jawabannya: sangat mungkin. Akan tetapi sebagaimana teori ekonomi: segala
sesuatu yang memiliki ekspektasi penghasilan tinggi, juga memiliki risiko
kegagalan tinggi. High risk, high return.
Jadi, bisa saja Anda gagal ketika mengaplikasikannya. Lalu apa yang harus
dlakukan untuk mengusir malas dalam 2 menit?
1.
Sadari
Kemalasan
Menyadari bahwa diri sedang melakukan kesalahan berupa
sikap malas bukanlah perkara sederhana. Ada banyak orang yang justru membuat
alasan untuk membenarkan tindakan malas atau tidak mengakuinya sebagai bentuk
kemalasan yang harus diusir karena berbahaya.
Berani menyadari bahwa diri sendiri sedang malas
adalah pengakuan yang hebat. Kesadaran ini merupakan langkah pertama untuk
menentukan tindakan berikutnya. Apakah rasa malas itu perlu dibiarkan, atau
harus segera di usir agar tidak semakin menimbulkan masalah? Jika jawabannya
adalah yang kedua, maka berikut langkah berikutnya.
2.
Tetapkan
Hati Untuk Melawan
Setelah memilih untuk melawan rasa malas, tidak jarang
perasaan masih menguji dengan pertanyaan: sebentar lagi, dong? Tenang, masih
ada waktu untuk malas beberapa menit lagi. Lalu scroll down akun media social seama berpuluh menit kemudian. Atau
kalimat lain yang senada. Kita semua pasti pernah merasakannya.
Tawaran menggiurkan dari hati yang bimbang itu harus
segera dilawan dengan sepenuh keyakinan.
Berikan cukup alasan penting untuk mengusir rasa malas. Tarik napas
dalam dan ucapkan pada diri sendiri: waktu dan kesempatan hidup kita terbatas,
jangan sia-siakan dengan meladeni rasa malas yang menjerumuskan pada kegagalan
di masa depan.
baca juga tentang rencana manusia
3.
Mulai
dengan 2 Menit Pertama
Pekerjaan sebesar dan seberat apapun masalah atau
pekerjaan, sesungguhnya tidak benar-benar berat setelah mulai dikerjakan.
Ketika niat sudah terkumpul, jangan lagi menunda terlalu lama dan segera mulai
pekerjaan tersebut dengan dua menit pertama.
Katakan pada diri sendiri untuk hanya mencoba menyelesaikan
apa yang sudah dimulai. Siapkan penanda waktu atau semacamnya dan mulai hitung
dalam dua menit pertama. Setelah dua menit, tanyakan kembali kepada diri:
bisakah pekerjaan ini diselesaikan sekarang, atau harus ditunda lagi?
Jika pilihan yang muncul adalah menunda kembali, maka
ulangi dua menit berikutnya dan rasakan adanya perubahan keinginan untuk segera
menyelesaikan. Ini adalah pertanda baik bahwa kemalasan sedang berjalan
menjauh.
Biar nggak malas, jalan-jalan yuk ke Gunung Purba Nglanggeran
Kaizen Ala Jepang
Di Jepang terkenal sebuah filosofi untuk membangun
kebiasaan baik. Namanya Kaizen. Teorinya sederhana, jika kita ingin membangun
kebiasaan baik, maka mulai lakukan dalam waktu sebentar secara rutin, setiap
hari di waktu yang sama. Untuk fase awal, cukup satu atau dua menit.
Setelah terbiasa dengan sedikit waktu tersebut ,bisa
ditambahkan sesuai batas kemampuan sampai mencapai titik maksimal. Percayalah,
dari kebiasaan kecil yang rutin dilakukan, terbangun sebuah karakter. Maka untuk
mengubah karakter yang misalnya terlanjur salah, bisa dimulai dengan kebaikan
kecil yang dilakukan secara terus menerus.
Butuh Tips Mengatur Keuangan? Baca di sini
Cane (1998) mengutip tulisan Masaaki Imai yang menyatakan bahwa Kaizen bukan jalan
pintas melainkan proses yang berjalan secara terus menerus untuk menciptakan
hasil yang diinginkan. Teori 2 menit mengusir malas sungguh tidak berarti tanpa
praktik langsung. Bagaimana, sudah siap untuk membangun kebiasaan baik dan
mengusir malas?
Praktik ah....😁
ReplyDeletentar cerita hasilnya yaaa... :D
DeleteYang sudah itu .... "Sadari kemalasan" 😂😂😂
ReplyDeleteUntuk menyadari sesuatu telah terjadi emang butuh tenaga ekstra wkwkwk
Delete