Tuesday, 1 June 2021

Program 2 Menit Mengusir Malas

 

mengusir-malas

Siapa sih yang nggak pernah malas? Sebagian dari kita bahkan begitu menikmati rasa malas. Kemudian menciptakan sejumlah alasan untuk membenarkan tindakannya. Padahal jika diseriusi, mengusir  rasa malas tidaklah sulit. Hanya saja seringkali ketika belum dimulai, tampak begitu berat dan mustahil.

Akibat Malas

Begitulah manusia, dominasi rasa malas ini dapat berdampak pada banyak hal. Mulai dari target harian yang tidak tercapai, pikiran yang kacau, hingga berimbas pada pekerjaan dan kesuksesan masa depan. Rasa malas yang dibiarkan akan menumbuhkan sejumlah alasan untuk mencari pembenaran.

Tidak jarang orang lain menjadi korban kemalasan. Janji yang harusnya ditepati sesuai kesepakatan bisa mundur karena banyak alasan. Pekerjaan yang harusnya cepat selesai, tertunda karena kemalasan. Semakin banyak alasan, semakin lama target atau pekerjaan tersebut selesai. Bukankah ini semakin merugikan?

2 Menit Mengusir Malas

Mungkinkah rasa malas pergi hanya dalam dua menit? Jawabannya: sangat mungkin. Akan tetapi sebagaimana teori ekonomi: segala sesuatu yang memiliki ekspektasi penghasilan tinggi, juga memiliki risiko kegagalan tinggi. High risk, high return. Jadi, bisa saja Anda gagal ketika mengaplikasikannya. Lalu apa yang harus dlakukan untuk mengusir malas dalam 2 menit?

1.      Sadari Kemalasan

Menyadari bahwa diri sedang melakukan kesalahan berupa sikap malas bukanlah perkara sederhana. Ada banyak orang yang justru membuat alasan untuk membenarkan tindakan malas atau tidak mengakuinya sebagai bentuk kemalasan yang harus diusir karena berbahaya.

Berani menyadari bahwa diri sendiri sedang malas adalah pengakuan yang hebat. Kesadaran ini merupakan langkah pertama untuk menentukan tindakan berikutnya. Apakah rasa malas itu perlu dibiarkan, atau harus segera di usir agar tidak semakin menimbulkan masalah? Jika jawabannya adalah yang kedua, maka berikut langkah berikutnya.

2.      Tetapkan Hati Untuk Melawan

Setelah memilih untuk melawan rasa malas, tidak jarang perasaan masih menguji dengan pertanyaan: sebentar lagi, dong? Tenang, masih ada waktu untuk malas beberapa menit lagi. Lalu scroll down akun media social seama berpuluh menit kemudian. Atau kalimat lain yang senada. Kita semua pasti pernah merasakannya.

Tawaran menggiurkan dari hati yang bimbang itu harus segera dilawan dengan sepenuh keyakinan.  Berikan cukup alasan penting untuk mengusir rasa malas. Tarik napas dalam dan ucapkan pada diri sendiri: waktu dan kesempatan hidup kita terbatas, jangan sia-siakan dengan meladeni rasa malas yang menjerumuskan pada kegagalan di masa depan.

baca juga tentang rencana manusia

3.      Mulai dengan 2 Menit Pertama

Pekerjaan sebesar dan seberat apapun masalah atau pekerjaan, sesungguhnya tidak benar-benar berat setelah mulai dikerjakan. Ketika niat sudah terkumpul, jangan lagi menunda terlalu lama dan segera mulai pekerjaan tersebut dengan dua menit pertama.

Katakan pada diri sendiri untuk hanya mencoba menyelesaikan apa yang sudah dimulai. Siapkan penanda waktu atau semacamnya dan mulai hitung dalam dua menit pertama. Setelah dua menit, tanyakan kembali kepada diri: bisakah pekerjaan ini diselesaikan sekarang, atau harus ditunda lagi?

Jika pilihan yang muncul adalah menunda kembali, maka ulangi dua menit berikutnya dan rasakan adanya perubahan keinginan untuk segera menyelesaikan. Ini adalah pertanda baik bahwa kemalasan sedang berjalan menjauh.

Biar nggak malas, jalan-jalan yuk ke Gunung Purba Nglanggeran

Kaizen Ala Jepang

Di Jepang terkenal sebuah filosofi untuk membangun kebiasaan baik. Namanya Kaizen. Teorinya sederhana, jika kita ingin membangun kebiasaan baik, maka mulai lakukan dalam waktu sebentar secara rutin, setiap hari di waktu yang sama. Untuk fase awal, cukup satu atau dua menit.

Setelah terbiasa dengan sedikit waktu tersebut ,bisa ditambahkan sesuai batas kemampuan sampai mencapai titik maksimal. Percayalah, dari kebiasaan kecil yang rutin dilakukan, terbangun sebuah karakter. Maka untuk mengubah karakter yang misalnya terlanjur salah, bisa dimulai dengan kebaikan kecil yang dilakukan secara terus menerus.

Butuh Tips Mengatur Keuangan? Baca di sini

Cane (1998) mengutip tulisan Masaaki Imai  yang menyatakan bahwa Kaizen bukan jalan pintas melainkan proses yang berjalan secara terus menerus untuk menciptakan hasil yang diinginkan. Teori 2 menit mengusir malas sungguh tidak berarti tanpa praktik langsung. Bagaimana, sudah siap untuk membangun kebiasaan baik dan mengusir malas?

4 comments:

  1. Yang sudah itu .... "Sadari kemalasan" 😂😂😂

    ReplyDelete
    Replies
    1. Untuk menyadari sesuatu telah terjadi emang butuh tenaga ekstra wkwkwk

      Delete