Thursday, 11 March 2021

Lingkar Tanah Air


 

lingkar tanah lingkar air

Sepi itu menyergap

Meniadakan gemerisik dedaunan

Melenyapkan bau asap

Sementara fajar masih di peraduan

 

Anyir menusuk penghiduan

Mayat bergelimpangan

Raut wajah mereka penuh tanda tanya

Apakah kematian adalah sebentuk pengorbanan

 

Pengorbanan atas apa?

Jasad tanpa nyawa itu bukan tentara

Hanya ketulusan hati yang mereka punya

Sebakul nasi, penyambung nyawa para pembela agama

 

Tak jauh dari sisa arang perkampungan dan bara yang menyala

Semak belukar tampak meredam dendam

Di baliknya, tubuh renta itu tak lagi bernyawa

Menyisakan kepedihan, mati dalam kesendirian

 

Perang ini belum usai

Dan mungkin tak pernah benar-benar usai

Agama yang kami bela untuk jadi satu negara

Telah menjadi senjata pengacau bangsa

 

Skenario macam apa yang sedang menari di bumiNya?

Batas pengkhianatan dan kesetiaan hanya setipis benang

Penguasa dan pemberontak hampir tiada beda

Legalitas hukum tak punya kekuatan I negara yang baru merdeka

 

Lingkar tanah lingkar air

Menggantung keadilan

Mencatat dendam dan pengkhianatan

Mewangikan darah para syuhada


Jombang, 11 Maret 2021

Puisi ini disadur dari buku Lingkar Tanah Lingkar Air Karya Ahmad Tohari

hijrah finansial


 

19 comments:

  1. Keren puisinya mbaak... Aku pingin juga baca buku karya Ahmad Tohari ini...

    ReplyDelete
  2. Ahmad Thohari juga, aku baru mau baca yang senyum karyamin ini :)

    ReplyDelete
    Replies
    1. Senyum karyamin ditulis sebelum buku ini kayanya... terbitnya duluan

      Delete
  3. Bagus puisinya Kak Saki...

    Apakah kematian adalah sebentuk pengorbanan, kalimat ini membuatku berpikir, apakah memang begitu?

    ReplyDelete
    Replies
    1. Di kisah ini... Tokohnya menganggap begitu 😔

      Delete
  4. "Batas penghianatan dan kesetiaan hanya setipis benang"

    Uh puisi ini menyentuh jiwa mengobrak-abrik kesadaran hingga ke akarnya. Pesannya begitu dalam Kak Saki :'

    Sukka~

    ReplyDelete
  5. Belum baca buku yang ini, saya suka puisinya Mbak Kifa.

    ReplyDelete
  6. Puisinya bikin aku lebih sadar tentang keadaan sekarang..

    ReplyDelete
  7. Lihat dari puisinya kayaknya bukunya bagus nih

    ReplyDelete
    Replies
    1. Coba baca kak... Review nya dulu juga boleh tuh di sebelah 😁

      Delete
  8. Diksinya bagus mbak saki, aku belum pernah membaca karya Ahmad Tohari,jadi pingin baca

    ReplyDelete
  9. Berat nih sepertinya Buku Ahmad Tohari ya kak. Btw puisinya bagus.

    ReplyDelete
  10. baca review bukunya, trus lanjut ke puisinya, relate banget benang merah di keduanya. Keren kak Saki

    ReplyDelete