Sunday, 31 January 2021

The Perfect Husband: Sosok Suami Idaman Wanita

 


Mau punya suami? Pastikan dia sesempurna Arsen!

Kalimat itu tentu bisa menimbulkan kontroversi. Tapi kalau kalian sudah baca novel "The Perfect Husband", mungkin bisa berpendapat sama. 


Sampai pada kesempatan saat aku membicarakan tentang pernikahan dengan teman-teman di sebuah komunitas, tentang apa yang harus dilakukan ketika harus  merencanakan pernikahan. "Dia, lelaki itu harus seperti Arsen, Sa." Ujarnya tegas.

"Ya kali, kita bisa menemukan lelaki sesempurna Arsen dan menjadikannya suami gitu aja?" Jawabku sarkas. Wajar, sih. Iya, kan? Kalaupun ada lelaki sempurna di dunia ini, apa iya dia memilih kita jadi istrinya? Kalimat itulah yang menggantung di langit-langit kepalaku.

"Saya tidak seperti Arsen. Tapi sudah seharusnya semua lelaki itu seperti Arsen, Sa." Sahutnya tetap tegas.

"Tapi, dia itu fiksi. Bukan tokoh nyata." Jawabku lelah. Bagaimana mungkin, sosok khayalan itu begitu hidup di hati penggemarnya? Sementara hingga saat itu, aku belum membaca TPH. Bukan tidak tertarik. Hanya masih ada buku lain yang harus kuselesaikan baca. Sampai akhirnya kubuka juga buku yang menghebohkan banyak kepala itu.

 Kau tahu, sekali aku membuka untuk membuktikan bahwa bualan teman-teman soal Arsen itu nyata, jemariku seolah tak bisa berhenti membolak balik layar dan memastikannya, membaca sampai selesai.

"Arsen itu keren banget. Pengen deh punya suami begitu." Beberapa ocehan bernada demikian.

Oh, plis. Itu tokoh fiksi.


Mau nikah sama tokoh fiksi? Aku sih ogah. Lagian, Arsen di novel itu dipasangkan dengan Ayla yang super nyebelin. Apa perempuan harus jadi sosok menyebalkan, supaya dapat suami sesempurna Arsen?

Huhuhu, terima kasih. Aku sama sekali tidak berminat menjadi perempuan menyebalkan. Tidak ada untungnya sama sekali. Berumah tangga itu cukup sekali, jadi pertimbangkan baik-baik sejak memilih pasangan.

Tidak ada manusia sempurna di dunia ini. Rasulullah tidak hidup di zaman kita. Jadi, ambil satu pilihan terbaik yang ada, lalu jalani hidup sebaik-baiknya. Tak perlu melambungkan harapan dengan sosok sempurna pasangan. Biar kalau jatuh, diantara bintang pun tetap menyakitkan.

Eh, bintang-bintang masih tebuat dari bebatuan kan? Hehehe. Jatuh diantara bintang bisa jadi menyakitkan.

Lets be realistic. Boleh saja berharap mendapat pasangan sempurna, asal jangan lupa memantaskan diri diri dengan usaha dan doa. Tenanglah, perempuan yang baik insya Allah jodohnya baik. Begitu pula sebaliknya.

Aih, ngomongin jodoh. Seram kali rupanya kan? Haha... 

Judul Buku: The Perfect Husband

Penulis: Indah Riyana

Penerbit: Loveable

ISBN: 6026922318

No comments:

Post a Comment